SEJARAH NAGARI MUNGKA
Disusun oleh : Drs.Hendra Triwarman
(Wali Nagari Mungka Masa Bhakti tahun 2005-2010)
Mula-mula yang datang membuka Nagari Mungka adalah seorang tua niniak keturunan Niniak Nan Barampek dari Luak Limo Puluah. Niniak yang turun ke Mungka bernama DT.SIRI MAHARAJO. Pada kurun waktu tertentu orang=orang cikal masyarakat nagari yang kemudian bernama Nagari Mungka sudah berkembang biak, tetapi belum terstruktur dalam sebuah system pemerintahan.
Setelah itu turun lagi seorang raja yang asal usulnya juga dari Pariangan Padang Panjang yang bernama Gadui dan istrinya Siti Jamilah. Masa Gadui dan Siti Jamilah inilah terbentuk system pemerintahan raja yang dirajai oleh Gadui sendiri yang ditunjuk oleh masyarakat yang ditemuinya diperjalanan berdasarkan demokrasi.
Gadui dan Siti Jamilah turun dari bukit Konduang dikaki gunuang Bonsu, turun ke Rambek Pondam (Rambek) , dan ke Timur Batang Sinamar dan menyeberang di Koto Tuo,dan menetap disuatu koto bernama Koto Rajo, sedangkan koto yang pertama yang ditempati adalah Lubuak Nan Tuo di Koto Tuo dan Koto Rajo tempat Rajo Gadui menetap, dan sekarang koto-koto ini masih tetap utuh, akhirnya disekitar daerah tersebut berkembang menjadi Tiga (3) koto lagi, yaitu :
1.Koto Anyir
2.Koto Kociak
3.Koto Alam
NAMA NAGARI MUNGKA
Mungka berasal dari kata MA UNGKAR( MEMBONGKAR) tiga batang kayu untuk perumahan penduduk arah ke Mungka tepatnya dilapangan bola kaki yang sekarang ini, tetap bernama LAPANGAN BOLA KAKI KAYU NAN TIGO, yang mana kayu ini sangat besar sehingga seluruh masyarakat nagari disuruh untuk membongkarnya.
Setelah perkembangan penduduk ,akhirnya dua Koto yang dibaruah yaitu : Koto Kundur dan Koto Tingga mulai ramai dihuni oleh penduduk.dan selanjutnya untuk berusaha dilapangan pertanian gambir orang tua-tua di mugka membuka suatu koto yaitu Koto tinggi Kubang Balambak,akhirnya lagi didaerah sebelah mudik dibuka lagi Koto Suatu nagari yang bernama koto baru Bungo Stangkai,akhirnya genaplah mungka menjadi sembilan koto,,lima Koto dihilir dan Dua Koto Dibaruah yaitu :
Koto Di Hilir :
1.Koto Tuo Lubuak Nan Tuo
2.Koto Rajo
3.Koto Alam
4.Koto Anyir
5.Koto Kociak
Koto Dibaruah :
1.Koto Tingga
2Koto Kundur
Koto Diateh :
1.Koto Tinggi Kubang Balambak
Koto Dimudiak/Koto Nan Bonsu :
1.Koto Baru Bungo Stangkai
Cerita tentang Rajo Gadui kemudian berakhir di Mungka seiring kepindahanya ke Kapur Sembilan dan terus ke daerah Kampar, meninggalkan Datuak. Siri Maharajo yang kemudian bernama Dt. Siri Marajo saja. Datuak Siri Marajo kemudian membentuk pemerintahan nagari yang bernama Kelarasan di Nagari Mungka. Nagari Talang Maur, Nagari Mungka, Nagari Simpang Kapuak, Nagari Jopang Manganti, dan Nagari Sungai Antuan.
Catatan :
Sejarah Nagari Mungka disusun berdasarkan tutur nan bajawek (tambo) yang kebenaran sejarahmya sering diragukan oleh ilmu sejarah, tapi apa boleh buat, sebelum ada penelitian khusus tentang sejarah asal-usul Nagari Mungka ini tidak ada salahnya juga kita untuk memahami cerita ini untuk sementara waktu.
Dalam perkembanganya sekarang ini Nagari Mungka, Datuak Siri Maharajo tetap dianggap pucuak pimpinan adat di Kelarasan Mungka (Kecamatan Mungka sekarang ini).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar